Seminar Kebangsaan: Menghidupkan Spirit Tokoh Pergerakan untuk Indonesia Emas 2045

LA ISRA INSTITUTE – Dalam seminar kebangsaan bertajuk “Pemuda Mewujudkan Demokrasi Berkualitas”, di Kantor Penghubung Konawe Utara, para pemuda dan tokoh masyarakat berkumpul untuk berdiskusi mengenai peran penting pemuda dalam memajukan demokrasi Indonesia. Acara ini menghadirkan La Isra, anggota DPRD Sulawesi Tenggara, sebagai pembicara utama. La Isra menekankan pentingnya peran pemuda dalam mengawal demokrasi yang berkualitas dan menciptakan warisan gagasan bagi masa depan bangsa.

La Isra, dalam paparannya, mengajak pemuda untuk belajar dari tokoh-tokoh pergerakan nasional, seperti Bung Karno, Sugondo Joyopuspito, dan Muhammad Yamin, yang di usia muda telah berhasil mencetuskan gagasan besar untuk Indonesia. “Di usia yang masih 25 tahun, Bung Karno mendirikan partai dan merumuskan konsep nasionalisme. Di usia 40-an tahun, ia menjadi presiden serta merumuskan Pancasila yang kini menjadi dasar kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar La Isra. 

Ketua Fraksi Gerindra ini menyebut, ketokohan Bung Karno di usia muda adalah teladan nyata bahwa pemuda memiliki kapasitas besar dalam memimpin perubahan. Lebih lanjut, La Isra juga menyoroti kontribusi Sugondo Joyopuspito dan Muhammad Yamin, yang pada usia 28 tahun telah berperan besar dalam perumusan Sumpah Pemuda. “Sumpah Pemuda adalah warisan abadi yang hingga kini terus kita peringati. Semangat sumpah tersebut harus menjadi spirit bagi kita semua untuk mengisi kemerdekaan dan menyongsong Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.

Dalam konteks Indonesia Emas 2045, La Isra menekankan pentingnya nilai-nilai kesetaraan dan persatuan yang harus dipegang teguh oleh generasi muda untuk menghadapi tantangan global. “Pemuda harus mampu melahirkan karya yang akan tetap dicatat oleh zaman sampai kapan pun. Inilah tantangan bagi kita semua,” ungkapnya.

Lebih dari sekadar mencontoh tokoh-tokoh terdahulu, La Isra juga mengingatkan bahaya perpecahan di tengah gempuran politik kelompok tertentu. Ia menekankan bahwa keterlibatan pemuda dalam dunia politik sangat dibutuhkan, terutama menjelang era bonus demografi yang akan datang. “Peran orang muda sangat dibutuhkan untuk menjadi garda utama. Ruang-ruang politik harus diisi oleh orang muda sebagai mayoritas. Dengan begitu, keputusan yang diambil benar-benar berpihak kepada kepentingan generasi muda, dengan perdebatan yang melahirkan gagasan-gagasan kontemporer,” tegasnya.

Seminar ini berhasil menarik perhatian lebih dari ratusan peserta, yang mayoritas adalah mahasiswa dan organisasi pemuda setempat. Antusiasme peserta mencerminkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya peran mereka dalam mewujudkan demokrasi yang berkualitas. Ketua Panitia Seminar menyampaikan bahwa acara ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi pemuda Sulawesi Tenggara untuk terlibat aktif dalam politik serta membangun kesadaran untuk terus berkarya bagi bangsa.

Melalui seminar ini, La Isra mengajak seluruh pemuda Indonesia untuk memperkokoh persatuan, terlibat aktif dalam dunia politik, dan melahirkan karya yang membawa manfaat bagi bangsa. “Mari kita jadikan nilai-nilai perjuangan dan persatuan sebagai landasan untuk menyukseskan Indonesia Emas 2045. Pemuda Indonesia harus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan demokrasi yang berkualitas dan penuh integritas,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *